Manusia dan cinta kasih
A. Pengertian
cinta kasih
Menurut
kamus bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta.
Cinta
adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya.Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta
kepada atau menaruh belas kasihan.
Maka,
pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai
perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh
belas kasih.
Cinta
bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur, yaitu :
· Pengasuhan
· Tanggung
jawab
· Perhatian
· Pengenalan
Menurut
Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan pendapat bahwa cinta juga memiliki 3
unsur, yaitu :
v Ketertarikan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk
dia.
v Keintiman adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan
sebagainya.makan sepiring berdua.
v Kemesraan adalah adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Berdasarkan
“Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta,
yaitu :
v Menyukai
(liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen
intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan
kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu
atau komitmen jangka panjang.
v Tergila-gila
(infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion.
Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya
sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan
commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
v Cinta
hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali
cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah
commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai
pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang
telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
v Cinta
romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang
kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
v Cinta
persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah
kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam
serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang
berlawanan jenis.
v Cinta
semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat
bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment
terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy
sebagai penyeimbang.
v Cinta
sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta.
Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang
berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya.
Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh
lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan
elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta
yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non
Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur
tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa
suka.
·
Cinta kepada sesama manusia
Agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan
keharmonisan dengan sesama manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama
dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
·
Cinta seksual
Dorongan cinta seksual yaitu suatu fungsi penting
untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, maka dari dorongan cinta
seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal tersebut merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya.
Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan penguasaan cinta ini dengan
cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
·
C. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan
manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena
pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang sebenarnya, sebabnya
tuhan lah yang menciptakan alam semesta.Pemujaan manusia sebenarnya ingin
berkomunikasi dengan tuhannya. Manusia memhon ampunn perlindungan dll kepada
tuhannya.
D. Kasih
sayang
Menurut kamus umum bahasa indonesia W.J.S
Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada
seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih
sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih
sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata kasih dan sayang itu mengandung
pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan
mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
E. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra,
yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam.
Manusia Dan Keindahan
A. Pengertian Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk
berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana
yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain
itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosil. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang
lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai
makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau
sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B. Pengertian Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu
yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah
tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak
indah. Keindahan atau keelokan
merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan
yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi
sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas
yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
C. Hakikat dari Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu
hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan
(harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan
pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan
bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang
dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan
identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung
kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu
untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori
estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts
of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri.
2. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena
keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok
yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang
subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada
apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
D. Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu
melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai
bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang
nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat
dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan
sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya.
Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan
lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah
tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut
konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia
yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual)
atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah
itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan
akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu
sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,
sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.
Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan
yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula
kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para
nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan
serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
E. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan
berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan
sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil merenung.
Setiap
orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain
berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek
renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada
obyek dan subyek.
2. Keserasian
Keserasian
berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok,
sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur
pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian
identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan
yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatuhal.
3.Kehalusan
Kehalusan
berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan,
baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus
itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat
kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah
sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong,
bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu
kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar
bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu
proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk
mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan.
Manusia Dan Penderitaan
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
didunia ini dihadapkan pada dua cobaan yaitu cobaan yang mengembirakan dan
cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut berupata tahapan dan rintangan yang
menguji manusia dalam kehidupan apabila mampumenyelesaikan dengan baik akan
mewndapatkan pahala dan bila mengingkarinya ketentuan yang ada akan
tenggelam dalam penderitaan di akhirat kelak.
Terkadang
manusia terbuai pada kegembiraan, padahal kegembiran juga cobaan. Manusia
seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan serta melampaui
batatas dan berujung pada penderitaan. Sementara ada pula yang
menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang
tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu
malah semakin menambah penderitaan. Adapula ketika merasa kesabaran sudah dibatas perjuangan
berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi
tercapai sehingga tetap pada pendedritaan dan menyesal ketika
harapan yang dicitakan berlalu begitusaja dihadapanya. Ada pula yang menjalani
hidup dengan sikap noverkonviden (bermain aman), tidak mau menghadapi masalah
atau lari ndari masah namun yang terjadi mendapati pada suatu penderitaan. Ada
pula yang mencoba berkelik dari masalah dan hanya mengincar kebahagiaan dunia
namun di akhirat berujung pada penderitan.
Manusia di dunia ini tidak akan
pernah lepas dari yang namanya masalah baik yang menyusahkan atau
yang menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. Proses dalam menghadapi kesenjangan seringkali dihadapkan pada
lika-liku kehidupan yang sering dianggap sebagai suatau penderitaan.
Susah
maupun senang merupakan dua agenda yang silih berganti tejadi dalam kehidupan
manusia. Habis susah ada senang dan habis senang ada susah. Manusia selalu
untuk berusaha menjadi lebih baik. Manusia perlu menjalani proses di dunia ini
untuk mencari bekal untuk akherat dengan menjalani suka duka yang ada di
dunia.
Manusia
juga dituntut untuk keimanan Terhadap Tuhannya baik duka maupun duka untuk
semakin mendekatkan diri. Manusia sepatutnya bukan mengeluh dan meratapi
penderitaan. Namun harus bangkit mengolah penderitaan menjadi sesuatu yang
bernilai lebih berharga. Dan terus belajar menelusuri kehidupan karena
ada hikmah dibalik penderitaan.
Penderitaan
datang tak terduga begitupula kebahagian datang dari celah tak terduga.
Sehingga manusia dituntut untuk siap siaga dalam menghadapi suka maupun duka di
kehidupan ini. Dan sepatutnya kita berani menghadapi dalam menyelesaikan persoalan
hidup ini, tidak pilih-pilih saat senang semangat sat susah loyo, atau saat
duka tabah saat senang tidak bersukur. Kita perlu belajar dari pengalaman dan
cepat bankit saat tergelincir.
Semangat
juga bukan semangat yang melampaui batas, dan berusaha menenenagkan hati,
sabar menghadapi penderitaan hati iklas lilahita ala mengharap ridho Allah.
Karena solusi-solusi saat menghadapi penderitaan akan mudah muncul saat hati
tenang dan berfikir jernih. Berbeda dengan tergesa-gesa menyebabkan solusi di
depan mata terlihat jauh. Dan terkadang hal penunjang terabaikan sehingga
menambah masalah baru. kita juga bukan hanya menunggu desakan solusi tapi perlu
menyambut solusi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di
rumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari penderitaan?
2. Apa hubungan manusia dengan penderitaan?
3. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan?
4. Apa saja sebab-sebab terjadinya penderitaan?
5. Apa pengaruh dari penderitaan yang di hadapi manusia?
2. Apa hubungan manusia dengan penderitaan?
3. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan?
4. Apa saja sebab-sebab terjadinya penderitaan?
5. Apa pengaruh dari penderitaan yang di hadapi manusia?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dilakunkanya penulisan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penderitaan
2. Mahasiswa dapat memahami hubungan manusia dengan
penderitaan.
3. Mahasiswa dapat menemukan solusi dalam menghadapi pender
3. Mahasiswa dapat menemukan solusi dalam menghadapi pender
4.Mahasiswa dapat memahami penyebab terjadinya
penderitaan
5. Mahasiswa
dapat memahahami pengaruh penderitaan yang di hadapi dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita
merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti
menahan atau menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung
sesuatu yang tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah,
batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena
adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti
akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak
menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan
penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari
membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.
Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena
dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian.
Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang
lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak
pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu
penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi
kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau
menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan
dan menimbulkan perut sakit.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga
ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas
penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana
yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama,
penderitaanya sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat
datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda.
Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Semisal saat seminar di siang
hari, suasana pengap, ada kipas anginpun masih kipas-kipas membayangkan ruang
ber AC, dan pulang tidur merentangkan badan di kasur empuk. Atau makan buah
segar dan minum air dingin. Namun pasien rumah sakit di ruang VIP, tidur di
kasur empuk ruang ber-AC, banyak buah segar dan air segar di kulkas, merasa
tidak betah dan ingin cepat pulang. Ada lagi orang yang tidak mempunyai uang
merasa menderita tidak dapat wisata saat liburan, namun ada pula orang yang
berpergian membawa uang banyak tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok
di daerah yang jauh dari permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar
mulai muncur, ternyata uang tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak
ada barang yang bisa di beli, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang
lain menambah penderitaan.
Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak
dapat dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup
bila tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang
bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena
penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian
yang lalu maupun yang akan datang.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah
dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan
menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.
Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat
mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang
berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan
diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat
dari penderitaan yang dialami.
Penderitaan juga dapat "menular" dari seseorang kepada orang
lain. Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan.
Atau sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.
Contoh gamblam penderitaan manusia yang dapat diambil hikmahnya
diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme Kierkegaard (1813-1855) seorang
filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi filsafat besar, sejak masa kecil
banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli
karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan
badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota
keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini
menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia
menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya.
Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia
mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan
mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba
mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya
dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial
yang besar.
Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak
kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil.
Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian
sehingga ia menjadi filsuf besar.
Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum
dia menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat
menyaksikan masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.
Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis.
Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman
sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi
filsuf yang besar. Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa
penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat
merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.
Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam,
yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di
dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari
peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus
menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin
umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
Dalam
riwayat hidup Bhuda Gautama yang dipahatkan dalam bentuk relief Candi
Borobudur, terlihat adanya penderitbn. Tergambar seorang pangeran (Sidharta)
yang meninggalkan istana yang bergelimangan hata, memilih ke hutan untuk
menjadi biksu dan makan dengan cara megembara di hutan yang penuh penderitaan.
Riwayat tokoh tokoh besar di Indonesia pun dengan penderitaan. Buya
Hamka mengalami penderitaany hebat pada masa kecil, hingga ia hanya mengecap
sekolah kelas II. Namun ia mampu menjadi orang besar pada zamanya, berkat
perjuangan hidup melawan penderitaan. Contoh lain adalah Bung Hata yang
beberapa kali mengalami pembuangan namun pada akhirnya ia dapat menjadi
pemimpin bangsanya.
Ketika
membaca kisah tokoh-tokoh besar tersebut, kita dihadapkan pada jiwa besar,
berani karena benar, rasa tangung-jawab, dan sebagainya. Dan tidak ditemui jiwa
munafik plin-plan, dengki, iri dan sebagainya.
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang
mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
1.
Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah
berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi
seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan
berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya
2.
Kehilangan orang
tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh
sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
3. Kemiskinan
: Dalam hal ini mungkin semua orang
menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat
melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak
namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah
harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan
tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata
” makan ga makan yang penting kumpul”.
4.
Bencana :
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh
Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat
mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana
juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali
bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
2.2 Penderitaan dan Sebabnya
Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
1.
Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia.
2.
Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
2.3 Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang Akan Terjadi pada Seseorang Jika
Mengalami Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini
dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dll.
2.4 Studi Kasus
Penderitaan, media masa dan seniman adalah 3 hal yang
tidak bisa dipisahkan. Penderitaan hampir merata di permukaan bumi ini, banyak kasus
– kasus penderitaan seperti kelaparan, kemiskinan, dll. Semua informasi itu
bisa kita peroleh dengan sangat mudah seiring kemajuan zaman dan pengaruh
globalisasi melalui media masa, baik itu media cetak maupun media elektronik.
Media cetak seperti Koran, majalah, dan lain lain
selalu menyajikan informasi – informasi terbaru setiap harinya. Media
elektronik pun demikian, seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan kita
untuk menggali informasi sebanyak – banyaknya bukan hanya melalui siaran radio
dan televisi tapi kini kita bisa mengakses informasi melalui internet, dll.
Kehadiran smartphone dan gadget – gadget canggih lainnya yang berbasis sitem
operasi android dan ios pun turut menunjang kinerja media elektronik untuk
menyampaikan informasi terbaru.
Seniman, mereka lah yang dapat menggambarkan suasana
hati dalam bentuk apapun, baik itu dalam visual maupun audio. Visual seperti
lukisan, wayang, dll. Sedangkan dalam audio mereka dapat menuangkannya kedalam
lirik lagu, puisi, dan lain lain. Tapi terkadang hasil karya mereka dapat
menimbulkan suatu kontroversi bahkan propaganda karena hasil karyanya tidak
bisa diterima oleh masyarakat yang menilainya karena adanya perbedaan pendapat
dll.
Kelaparan adalah salah satu penderitaan global yang
hampir ada di setiap sudut – sudut Negara. Bukan hanya di Negara – Negara yang
tertinggal atau di dataran Afrika, tapi di Negara – Negara besar dan super
power pun masih dapat kita temukan orang orang yang kelaparan, baik itu
gelandangan, pengemis, dll.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa benua Afrika adalah
benua yang memiliki tingkat kelaparan paling besar di dunia. Penderita gizi
buruk dan busung lapar sudah menjadi pemandangan yang tidak asing disana. Tidak
ada makanan dan tidak ada air, yang ada hanyalah tanah yang tandus dan gersang.
Tanah pun mereka makan untuk mengganjal perut mereka tanpa memperdulikan
higientias seperti orang – orang pada umumnya. Tubuh mulai kurus dan perut kian
membuncit, itulah mereka yang hidup dalam penderitaan akibat kelaparan yang
hingga kini tidak ada solusinya. Hanya segelintir orang yang berhati mulia yang
mau menolong mereka dengan cara menjadi sukarelawan atau hanya sekedar
menyumbang uang kepada penyalur, dsb.
Mari kita tengok Negara kita tercinta ini, disebelah
timur Indonesia hampir mengalami nasib yang sama dengan saudara – saudara kita
di Afrika. Padahal Negara kita dikenal sebagai Negara yang sangat kaya, seperti
yang dituliskan dalam suatu lirik lagu “ orang bilang tanah kita tanah surga,
tongkat kayu dan batu jadi tanaman “. Tapi nyatanya tidak semua daerah bisa
mengolah sumber daya alamnya dengan baik, bahkan kini pihak asinglah yang
mengelola sumber daya alam kita.
Suatu kesalahan besar bangsa ini mempersilahkan orang
asing mengolah sumber daya kita karena ketidak mampuan kita untuk mengolahnya,
lalu mereka membawa hasil bumi kita ke negaranya dengan harga yang murah dan
dijual dengan harga yang setinggi – tingginya, sedangkan kita bisa lihat apa
yang kita dapatkan dari hasil kerjasama ini ? tidak ada. Yang ada hanyalah
sumber daya alam yang terus menipis dan kita menjual hasil bumi kita sendiri
dengan harga yang mahal di negeri sendiri, bukankah itu bodoh ? yang kita
butuhkan hanyalah seorang pemimpin yang dapat mengambil langkah tegas untuk
mengubah Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan tidak bergantung kepada
bangsa lain yang sebenarnya menipu kita.
Selanjutnya adalah media masa, mereka yang paling
berjasa dalam memberikan informasi kepada semua orang. Tiap detik di hidup kita
pasti ada banyak peristiwa yang terjadi di sekeliling kita, dan media masa akan
berusaha menginformasikan peristiwa tersebut kepada kita.
Mulai dari radio, televisi, hingga internet, mereka
siap memberikan informasi – informasi terbaru khususnya internet yang kini
sudah tidak diragukan lagi kehadirannya. Hanya dengan mengakses salah satu
situs mesin pencari dan memasukan kata kunci yang akan kita cari, maka dengan
mudahnya kita mendapatkan informasi yang kita cari berkat adanya internet.
Dampak penggunaan internet sendiri pun beragam, ada
yang positif ada juga yang negatif. Semua itu tergantung kepada para pengguna,
bagaimana kita menyikapinya. Dampak positifnya adalah kita dapat memperoleh
informasi lebih mudah dan cepat daripada harus mencari sumber dari buku ataupun
narasumber yang akan diwawancara. Namun ada juga dampak negatifnya, dikarenakan
bebasnya akses dan kurangnya keamanan, maka internet pun sering kali disalah
gunakan. Misalanya untuk mengakses situs – situs pornografi, bahkan anak kecil
pun kini sudah bisa mengakses situs – situs tersebut karena kurangnya keamanan
dan kurangnya perhatian dari orang tuanya.
Seniman, kini orang hanya tahu kalau seniman itu hanya
sekedar penyanyi yang tampil di tv. Itu bukan seniman sesungguhnya. Pelukis,
dalang, penyair, mereka adalah seniman yang mampu menuangkan apa yg ada
disekelilingnya menjadi sebuah karya seni, entah itu lukisan, sajak atau puisi,
cerita wayang, lirik lagu, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam materi ini kita dapet mengetahui tentang apa itu penderitaan,
Kehidupan manusia tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang
menyenagkan dan menyusahkan. Pederitaan juga memiliki hubungan yang sangat erat
dengan manusia, rasa sakit, siksaan menuntut manusia auntuk bankit nenjadi
lebih baik namun ada yang tidak kuat sehingga terjadi kekalutan Mental. Apa
bila manusia tidak mampu melewati sesuai denan khaidah agama manusia akan
mendapat penderitaan di akhirat berupa pemyiksaan di dalam neraka.
Dalam menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang
berbeda untuk menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan
positif dan negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak
mendapatkan penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai
sebuah peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia
akan trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan
mengikapi penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu
kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental
yang bisa merusak psikis kita.
Sumber
: materi ilmu budaya dasar
1. Manusia dan Cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/
3. Manusia dan penderitaan
http://eresha97.blogspot.com/2013/11/tugas-2-ilmu-budaya-dasar-tentang.html