Senin, 29 Oktober 2012

Accounting Information System

BAB I
PENDAHULUAN
           Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan
ISI
ARTIKEL 1
           pihak manajemen harus memastikan bahwa ERP yang di pilih benar untuk perusahaannya , tidak sebuah sistem ERP yang mampu mengatasi semua masalah di semua perusahaan . menemukan kesesuaian fungsi yang baik membutuhkan proses pemilihan peranti lunak yang menyerupai terowongan , yang dimulai dengan luas yang besar dan secara sistematis akan menjadi makin sempit , proses ini dimulai dengan sejumlah besar pemasok peranti lunak yang merupakan kandidat potensial .
           berbagai pertanyaan evaluasi diajukan ke para pemasok tersebut secara bergiliran . dimulai dengan populasi pemasok yang besar dan sejumlah kecil pertanyaan kualifikasi tingkat tinggi , maka jumlah pemasok tersebut akan berkurang hingga menjadi sedikit dan mudah dikelolah , dengan pertanyaan yang baik lebih dari separuh pemasok dapat disingkirkan dengan pertimbangan hanya paling tidak 10 hingga 20 pertanyaan . dalam tiap tahap yang dijalankan pertanyaan yang diajukan akan menjadi lebih terperinci dan populasi pemasok akan menurun . 
          jika proses bisnis benar-benar unik , sistem ERP harus dimodifikasi agar dapat mengakomodasikan peranti lunak yang terkait dengan industri (khusus) atau agar dapat bekerja dengan sistem warisan yang dibuat secara khusus , beberapa perusahaan seperti penyediaan layanan telekomunikasi dan memiliki operasi penagihan yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh sistem ERP siap pakai . sebelum memulai perjalanan mencari ERP pihak manajemen perusahaan perlu menilai apakah perusahaan tersebut merekayasa ulang berbagai praktik bisnisnya sesuai model terstandardinasi tersebut .

ARTIKEL 2
          mengimplementasikan sistem ERP lebih banyak berkaitan dengan mengubah cara perusahaan menjalankan bisnisnya , dari pada teknologinya akibatnya kebanyakan kegagalan implementasi ERP disebabkan oleh berbagai masalah budaya dalam perusahaan berlawanan dengan tujuan dari rekayasa ulang proses. berbagai strategi untuk mengimplemasikan sistem ERP untuk mencapai tujuan ini mengikuti dua pendekatan umum : pendekatan big bang dan pengenalan .
          metode big bang adalah metode yang paling ambisius dan beresiko diantara kedua metode tersebut , perusahaan yang mengikuti pendekatan ini mencoba untuk mengubah berbagai operasinya dari sistem warisan lamanya kesistem baru secara sekaligus yang mengimplemasikan ERP diseluruh perusahaan . pada hari pertama implementasi tidak ada seseorang pun dalam perusahaan yang akan mencoba sistem baru tersebut . pada dasarnya semua orang dalamperusahaan tersebut adalah trainee yang sedang mempelajari pekerjaan baru .
         ERP yang baru tersebut pada awalnya akan menghadapi penolakan karena penggunaan membutuhkan perubahan . dalam banyak kondisi sistem ERP tidak memiliki kisaran fungionalitas ataupun dikenal seperti sistem warisan yang digantikannya . selain itu karna kini hanya ada sebuah sistem yang melayani semua seluruh perusahaan . orang-orang dibagian input data sering kali harus memasukkan lebih banyak data dari pada yang sebelumnya mereka lakukan dengan sistem warisan yang lebih terbatas fokusnya .
DAFTAR PUSTAKA
  •  JUDUL :
                 Accounting Information System
  • PENERBIT :
                 Salemba Empat
  • PENGARANG :
                 James A.Hall

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar